RAHUL PANGERANTA GINTING

#GodAlwaysListeningAlwaysUnderstanding

Melawan Kegalauan

2 Komentar

galau 1

Galau udah jadi hal yang pasaran dan sering melanda kaum-kaum labil seperti anak muda, termasuk saya. Definisi galau sederhana. Galau adalah kondisi di mana seseorang antara “IYA” dan “TIDAK”, antara “Hitam” dan “Putih”, jadi selalu berwarna “Abu-abu” atau menggantung dan digantung. Bisa disimpulkan, galau adalah keadaan yang setengah-setengah.

Percaya atau nggak, sesuatu yang setengah-setengah memang bahaya. Mau pangkas rambut dengan hasil setengah jadi? Minta abang tukang pangkas buat pangkas gaya cepak, tapi cuman setengah kepala yang galau 2dicepakin, setengahnya lagi masih gondrong. Otomatis nggak ada yang mau. Mau dapat pakaian yang setengah jadi? Otomatis nggak ada yang mau, entar jadinya malah masuk angin. Dan satu lagi, mau dapat pacar yang setengah-setengah? Setengah cowok, setengah cewek? Entar pipisnya gimana cobanya? (jangan dibayangkan, entar nggak jadi makan siang). Saya percaya yang ini pasti nggak ada yang mau. Semuanya pasti pengen yang totalitas.

Kata galau sendiri dapat diartikan sebagai suatu perasaan yang sedang kacau yang disebabkan oleh berbagai faktor. Mungkin sebagian besar kegalauan para remaja disebabkan oleh urusan patah hati, cinta bertepuk sebelah tangan, ditinggal pacar, diberi harapan palsu, hubungan yang digantung, cinta yang ditolak, teman makan teman, atau cinta yang terpendam.

Kata galau menjadi tren dikalangan remaja saat ini, hampir disetiap situs jejaring social membicarakan tentang kegalauan dengan update status  seperti “ Loe  tau ga sihh hidup gwe tuh galau tanpa loe”, atau “ kemana aja sih loe? ko ga bisa dihubungin, gwe tuh galau tau ga?.” Tampaknya virus galau telah menyebar ke seluruh negeri ini khususnya pada para remaja.  Terkadang orang yang sedang mengalami “galau” tidak ingin melakukan aktifitas apapun, seperti malas untuk makan, malas mandi, malas mengerjakan tugas, dan malas untuk melakukan kegiatan lainnya, yang mereka lakukan hanya terus memikirkan seseorang yang membuatnya “galau”.

Saya sempat menemukan beberapa kata kata mutiara tentang galau atau bahasa kerennya quotes tentang galau dim bah google. Diantaranya:

“Cinta tak mempunyai kaki tapi cinta bias berjalan dari hati ke hati. Seperti cintamu yang kini telah berjalan pergi meninggalkanku. Cinta tak mempunyai mata, tapi kini hatiku benar benar melihat kedustaan cinta semu darimu. Cinta tak memiliki telinga tapi sakit hati ini mendengar kebohongan yang keluar dari mulut manismu. Cinta tak memiliki tangan, tapi cinta mu tlah menggenggam jantung ini, hingga kurasakan jantung hatiku remuk dan hancur berkeping keeping kala ku tau bahwa aku hanya menjadikanku pelarian semata.” Dan quotes satu lagi yang berbunyi “Level tertinggi mencintaimu adalah meralakanmu bahagia bersamanya. Sejatinya cinta mengajari hidup berdua, bukan mendua. Seperti dirimu yang tlah menduakan cintaku.”

Banyak yang memicu terjadi kegalauan, antara lain: dapat pacar yang selalu bilang ‘Kamu nggak pernah ngertiin aku!’, masalah keluarga, dapat nilai ulangan yang jelek, atau gara-gara jomblo sendiri. Perlu ditekankan buat kalian yang udah pacaran atau pun belum (seperti saya). Mungkin sewaktu kalian jomblo, kita merasa galau karena nggak dapat pacar. Pas punya pacar tetap aja galau karena si pacar. Perlu ditegaskan, HIDUP INI BUKAN UNTUK DIJADIKAN RODA KEGALAUAN. Mau punya pacar atau nggak, nggak selalu membuat kita galau. It’s just the way how we look it.

Sebelum galau mulai menjamur, saya akan memberikan solusi yang diharapkan bias membantu menghilangkan 5 huruf ini “GALAU”. Yang pertama adalah mengapresiakan kegalauan dalam bentuk puisi, novel ataupun karya tulis. Dengan apa yang kita tulis kita bisa mencurahkan segala perasaan kita dalam suatu bentuk gubahan yang enak didengar bahkan bisa menjadi pembelajaran bagi orang lain saat mengalami kegalauan. Yang kedua, “ Hiduplah hari ini”.  Tutuplah pintu dengan rapat antara kemarin dan besok pagi. Sebab yang kemarin adalah impian dan besok adalah bayang-bayang, hari inilah kenyataan. Perbuatlah apa yang bisa dilakukan hari ini.  Kalau hari ini hanya tersedia sebuah jeruk, buatlah air jeruk jangan pikirkan cocacola  atau sprite. Kalau hari ini ada sebiji ubi buatlah getok jangan pikirkan spaghetti atau hambourger…..nikmatilah dan syukurilah hari ini… sebab itulah sesungguhnya  hidup…. Buat kalian yang sering galau, bangkit dari kegalauan kalian. Galau seperti kotak, kalian yang terdampar di kotak itu cuman bisa mutar-mutar disitu, nggak beda jauh dengan stagnan. Gimana keluarnya? Nggak ada cari lain yaitu move out from that box. Caranya miliki komitmen (apaan tuh? Buka kamus besar Indonesia) dan go forward don’t go backward.

Kesimpulannya, keluar dari galau sebelum ke-“GALAU”-an itu menghanyutkan kalian. Belajarlah dari siput. Siput memang pejalan yang lambat, tapi ia tidak pernah berhenti berjalan. Sama dengan hidup, perubahan boleh terjadi secara perlahan-lahan tapi jangan sampai perubahan itu berhenti. Jadi marilah kita memanfaatkan masa muda kita dengan sebaik-baiknya , jangan biarkan kita terpuruk dalam suasana kesedihan, kegundahan, kegalauan yang berlarut-larut. Kembangkan terus imajinasi dan kretifitas walau dalam keadaan terpuruk sekalipun. “S.A.Y N.O T.O G.A.L.A.U. SAY NO TO GALAU! karena #GodAlwaysListeningAlwaysUnderstanding

Berikut beberapa kata motivasi buat yang lagi galau:

Sumber:

http://yosuapriskwila.blogspot.com/2013/04/pidato-tentang-galau.html

http://media.kompasiana.com/new-media/2012/04/14/mengalihkan-kegalauan-menjadi-sebuah-kreatifitas-454914.html

 

 

 

Penulis: rahulginting

Dreamer

2 thoughts on “Melawan Kegalauan

  1. Kalau dilawan sulit, ditekan aja, karena pasti ada Hikmah di balik semuanya. 🙂

    Suka

Tinggalkan komentar